Rabu, 16 April 2014

Foto Studio Keluarga Eka Sanvadita Orchestra ke-2

Tak terasa kami sudah menapaki usia 2 tahun sejak pertama kali orchestra kami didirikan. Saya bangga sekali sudah menjadi sejarah dalam orchestra ini. Mulai dari mendirikan orchestra IMT (Institut Manajemen Telkom, nama sebelum menjadi Universitas Telkom) dan sempat menjadi ketuanya. Namun karena tenaga pemain di IMT kurang dan banyak anak-anaknya tidak berkomitmen saya setres dan mencari nomor salah satu personil orchestra ITT (Intitut Teknologi Telkom) yang kebetulan baru berdiri sekitar April 2012 lebih baru daripada kami yang sejak Desember tahun 2011. Mereka saat itu juga masih baru, dan belum dibayar setiap performnya. Waktu itu ketuanya adalah kak Evet, aku temui kak Evet seorang diri dan rapat kecil sama Fahmy (cameng), Ivan dan kak Evetnya sendiri. mereka sepaat untuk gabung karna mereka juga masih sedikit pemainnya kira-ira waktu itu tidak sampai 20 orang. dengan digabungkannya kami waktu itu kita hampir 20 orang.

Event per event, kita ga dibayar, lama kelamaan orang tau bagusnya kita kita mulai pasang tarif 100/lagu. Kita latihan rutin setiap rabu malam di Learning centre, si maestro Tony mengarensemen lagu sesekali rangga, Ivan, dan lainnya. Job mulai banyak, tarif kami naikkan hingga akhirnya kita nekat bikin konser perdana sendiri pada bulan Mei 2013 meskipun dengan tombokkkan dana banyak sekali, tapi acara itu sukses. Nah, tanggal 3 mei 2014 nanti kita adakan lagi konser kedua tapi kali ini bertemakan konser amal. Ringkasnya acara ini ditujukan persenannya untuk yayasan kanker di Bandung.

Sebelum acara mulai, seperti biasa kita foto keluarga besar lagi. Oiya, saya memang tidak banyak lagi menulis, karna postingan saya lebih banyak ke instagram atu medsos lainnya. Kita sudah banyak melakukan perekrutan anggota hingga membangun akademi sendiri. Tujuan cuma satu, yaitu untuk memperbanyak anggota yang bisa musik orchestra serta terasah skill bermainnya.

inilah foto keluarga baru ESO yang sudah di rekrut, disaring berkali-kali, hahaha

Karna saya sudah tidak lagi dalam kepengurusan baik ketua ataupun koordinator, tapi saya sesepuh disini sebagai SC, ini adalah foto SC :


Minggu, 13 April 2014

Pengalaman Kerja Sebagai Auditor Junior

Assalmaualaikum WRB, ini adalah tulisan saya didunia maya pertama setelah memasuki tahun 2014 ini. ada beberapa hal tertentu membuat saya tidak lagi berkenan untuk menulis di publik dan saya memilih untuk menyimpannya sendiri atau saya posting kegiatan saya saja di media sosial pribadi yang tentunya sudah saya privasi dan hanya bisa dilihat oleh teman-teman terdekat saya saja. Percakapan saya hari ini dengan seseorang teman membuat saya ingin lagi menulis. karna inti dari percakapan kami hari ini adalah, dengan tulisan kenangan akan hidup selamanya.

Saya sudah diterima bekerja disebuah kantor akuntan publik kecil di bandung ini untuk bekerja. Itu semnejak bulan Maret 2014 hingga sekarang cukup mewakili satu bulan saya bekerja disana. Saya dimasukkan disini bukan karena saya pintar, saya akui. Tapi saya berkeyakinan ini karena doa saya yang dikabulkan oleh Allah SWT. dari dulu saya ingin sekali merasakan bagaimana rasanya kerja di KAP (Kantor Akuntan Publik). Tapi ada satu hal yang membuat saya tidak percaya diri, setahu saya orang yang bekerja disana haruslah pintar atau setidaknya dia mengerti dengan baik akuntansi. Seorang auditor tidak lagi harus mengeja akuntansi, melainkan harus benar-benar mengerti akuntansi. Bagaimana tidak? karena auditor akan mendeteksi akun yang bermaslah, mendeteksi kecurangan ataupun menyeseuaikan yang salah menjadi benar. Saya sendiri masih bertanya-tanya apa sebenarnya passion hidup saya hingga saat ini. saya bisa dalam banyak bidang tapi tidak pernah menguasai 100% dan menjadikannya passion hidup saya, yang saya tahu saat ini saya hanya mencintai musik dan itulah yang membuat saya lebih hidup. Saya masuk akuntansi dan bersekolah disini itu adalah keingininan orang tua saya.


Saya terima ajakan dari teman sekelas saya yang memasukkan saya kedalam KAP ini. Saya tahu banyak dikelas saya banyak yang lebih pintar daripada saya. tapi ia memasukkan saya karena saya pernah berbuat baik kepadanya dan dia telah berjanji tempo hari kepada saya jika ada lowongan ia akan memasukkan saya kesana. Bermula dari butuh auditor junior tambahan karena anak STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara) yang bekerja disana sambil menunggu penempatan akan resign karna sudah saatnya mereka penempatan. Anak STAN sekarang memang kalau ingin penempatan harus menunggu 6-12 bulan hingga mereka diangkat bekerja di sektor pemerintahan, saat mereka berbondong kerja di KAP saat ini adalah waktu mereka resign untuk kembali pada kewajiban mereka sebagai anak STAN. Karna itulah teman saya yang sudah keterima bekerja disana, mengajak saya yang direkomendasikannya kepada atasan saya untuk berkerja disana mengaudit sebuah instansi. Saya belum lulus seperti teman-teman saya yang sudah lulus 3,5 tahun tapi saya berdoa "ya Allah, saya semester 8 ini sudah tidak ada kuliah dan saya galau tidak ada kegiatan ini hanya skripsi saja, saya ingin bekerja secepatnya" dan saya yakin, ini adalah 100% bantuan Allah. Karna apalah saya, tidak pintar, biasa saja dan belum lulus (dalam proses skripsi).

Hari pertama masuk kantor saya hanya disuruh pelajari bagaimana caranya mengaudit. kemudian entah kenapa setelah 2 hari dikantor saya disuruh mengaduit PT Jasa Sarana (BUMD Bandung) karena semua auditor sedang pergi ke Makassar mengaduit PDAM, Poltekkes dan Taruna. Ini bukan audit awal, melainkan melanjutkan proses audit sebelumnya yang sempat tertinggal karena mereka sudah brangkat. Dan pada audit ini kita hanya membantu KAP Budiman, Wawan, Pamudji dan Rekan yang kebetulan mengaudit itu dari Jakarta. Saya stres waktu pertama kali mengaudit laporan keuangan mereka yang banyak beserta anak perusahaannya yang banyak pula. Saya berdua dengan Yazid, teman sekelas saya yang mengajak saya itu. Tanpa ada yang membimbing karena harusnya pertama kali ngaudit ada senior yang bimbing kebetulan semua pada pergi keluar Kota. Saya bingung harus mulai dari mana, dan ini melanjutkan yang membuat saya semakin stres. Saya paham akuntansi tetapi tidak mahir dan hal ini membuat saya ketakutan, ditambah yazid juga tidak begitu paham mengaudit kala itu.

 


Alhamdulillah proses mengaudit PT Jasa Sarana tidak berlangsung lama, yaitu 4 hari karna kami sudah cukup membantu KAP Budiman, Wawan, pamudji dan Rekan sampai disana walaupun pekerjaan kami belum selesai. Hal ini terjadi karena kami sudah di plot kan untuk mengaudit RS Mata Cicendo Bandung (Pusat Mata Nasional) yaitu audit kinerja bukan general audit. Bagi pemula audit, menurut saya ini adalah audit yang paling ringan karena kita tidak perlu pemahaman tinggi hanya saja kerepotan karna lingkup audit tidak terbatas di laporan keuangan saja, melainkan seluruh divisi dan bagian yang ada pasa instansi.

Saya senang, akhirnya saya dipindahkan dengan yazid untuk melakukan audit kinerja pada sebuah Rumah Sakit di Bandung. Pada hari pertama kami Rapat BOD (Board of Director) dengan seluruh jajaran direktur RSMC beserta kepala bagian RS ini. Ini pengalaman pertama saya dengan rapat seformal ini. Di awal rapat mereka seolah meminta kepada kami para auditor untuk menilai benar-benar kinerja RS ini agar nilainya baik dan berhubungan dengan akreditasi RS mereka juga. Pada rapat itu ada saya, yazid, teh windy (ketua tim audit), pak supena (supervisor) dan pak Risman (selaku pemilik KAP ini, beliau adalah mantan auditor BPKP). Ini adalah pemulaan yang cukup baik daripada saya tiba-tiba harus datang dan mnegaudit sebuah PT tanpa dibimbing dan saya menangis karena merasa kesusahan dalam menyesuaikan temuan audit.



Selanjutnya pada Rumah Sakit Mata Cicendo ini saya mengumpulkan data dengan yazid, ketiap bagian seperti unit rawat jalan,rawat inap, rawat darurat hingga setiapbagian seperti SDM, pemasaran, Rumah Tangga hingga setiap divisi yang ada di RSMC ini untuk diminta datanya dan diaudit. Saya merasa kesulitan data karena disini merka tampaknya tidak melakukan pendokumentasian dengan baik. Data yng ditargetkan 1 minggu baru kami peroleh hingga 3 minggu. Saya menghitung sampel waktu tunggu pasien dengan yazid pakai stopwatch, saya mengikuti hingga 20 pasien sebagai sampel mulai dari pendaftaran hingga mereka dilayani dokter, saya mengecek ketersediaan fisik, kesesuaian petunjuk, saya melakukan pendokumentasian, saya foto dan semua yang kami lakukan berusaha maksimal agar kinerja kami dianggap baik.



Karna data dari mereka yang juga sangat lama, terpaksalah saya dengan yazid saat akan mengumpulkan laporan bergadang. kami pulang malam hingga jam 11 dari kantor. Ini memang bukan pertama kalinya saya pulang slearut itu jika tidak mengauditpun jika kau telah bekerja di KAP engkau harus bersedia bekerja keras dan tidak perduli dengan jam kantor orang biasa lainnya mulai jam 8-4 sore, pada kami, waktu pulang memang biasa tidak menentu.



Saya tidak pintar, tapi saya belajar. Dan disinilah kesempatan saya belajar banyak. mengaudit itu tidal gampang. Orang awam akan menilai akuntansi sebagai pembukuan saja, seorang auditor harus lebih dalam ilmunya daripada itu semua, karena mereka mengecek, memeriksa dan mendeteksi, dan memanglah harus orang yang pintar. Sekali lagi, saya bukan orang yang pintar, tapi dengan keputusan saya masuk KAP, saya akan terpacu untuk belajar. Saya begitu bersemangat hingga inilah pada akhirya kami rapat terakhir dengan jajaran BOD RSMC dan kami menyelesaikan laporannya tepat waktu dengan hasil yang membanggakan karna pada rapat terakhir dengan BOD RSMC,kami berhasil merekomendasikan perbaikan kinerja pada RSMC ini. Saya senang sekali dan saya berterima kasih kepada Yazid yang sudah mempercayakan kepada saya untuk mengaudit disini. Bekerja satu tim bersama yazid kadang suka menyebalkan tapi dia adalah teman sejati, dia baik dan dia membimbing saya dengan baik.









Senin, 09 September 2013

Lomba Kaligrafi, Adzan, Ayat pendek anak-anak Rumah Jendela

Pada Tanggal 27 Juli 2013 tepatnya pada bulan Ramadhan 1434 H, kakak-kakak Rumah Jendela mengadakan event lomba untuk anak-anak Rumah jendela. Acara ini berlangsung sangat ramai dengan peserta melebihi ekspektasi kami pada saat rapat.

Untuk acara kali ini aku memilih untuk menjadi Penanggung jawab sekaligus juri kaligrafi, kenapa aku pilih itu? Yup.. tepat sekali suka menggambar juga, aku baru mau menggambar biasanya kao disuruh, ada event, ato buat ngasih kado ketemen. Kali ini aku terpacu untuk menggambar lagi setelah 3 tahun lagi gak menggambar sejak SMA. Gambar aku ini bertemakan kaligrafi sebagai contoh buat anak-anak ,meskipun standar tapi aku rasa gambarnya cukup kreatif ^^, cekidot :



Anak-anak kelihatan senang sekali. Lomba ini dimulai pukul 10.00 pagi WIB dan selesai pukul 07.00 malam setelah berbuka bersama di mesjid Desa Carik, Cibaduyut, Bandung. Suasana Lomba pun berlangsung tegang buat anak-anak karna ingin mendapatkan juara. Cekidot suasananya :


Setelah lomba sambil menunggu pengumuman, Anak-anak kami bawa untuk dilatih membuat kerajinan tangan berupa gantungan kunci lucu dari kain flanel. Tujuan dengan adanya pelatihan ini diharapkan anak-anak dapat menjadi lebih kreatif dan tertuntun untuk berkreatifitas dalam beride wirausaha nantinya.


Pengumuman lomba berlangsung sangat adil dan obyektif sesuai dengan pencapaian mereka selama lomba. Ada yang sempat kecewa, ada juga yang senang karna mereka juga kedatangan peserta lomba dari sekolah Desa Carik, yang meraka anggap saingan mereka dalma berkompetisi.

Setelah pengumuman lomba kami membagikan makanan dan kami bersama para guru pendamping, anak-anak rumah jendela beserta kakak-kakak rumah jendela berbuka puasa bersama dengan ceria.


sampai ketemu di Rumah Jendela Next Event semoga makin seru, rame, dan makin banyak yang jadi volunteer kami, ga hanya di daerah bandung, tetapi sampai di luar bandung juga. With love, resty.

Perkusi Barang Bekas Anak-anak

Hari Minggu, tanggal 7 Juli 2013, sehari sebelum Puasa Ramadhan 1434 H kami anak-anak Rumah jendela menggelar penampilan Perkusi barang bekas di Car Free Day (CFD) Dago, Bandung. Ini perform pertama kami diluar desa Carik, Cibaduyut, Bandung.

Inisiasi Perkusi ini dimintai oleh kak Inna, sekretaris Rumah Jendela untuk menunjukkan suatu bakat anak-anak yang dapat dipublikasikan kepada masyarakat dalam rangka promosi rumah jendela. Kak Innna bertanya padaku apakah aku bisa mengajar anak-anak perkusi? aku jawab Insha Allah bisa, karna waktu SMA aku pernah bersama teman-teman menampilkan perkusi barang bekas disalah satu acara tahunan sekolah, dimana pada waktu itu aku kontemporer perkusi barang bekas dengan alat musik melodi, biola.

Pada awalnya senior-seniorku di Rumah Jendela pada saat rapat sempat meragukan kemampuanku untuk melatih anak-anak karna perkusi adalah sesuatu musik yang berbeda ditambah lagi waktu untuk latihan hanya seminggu. Tapi aku berusaha untuk meyakinkan bahwa aku bisa melatih anak-anak dan aku punya konsep.

Barang-barang bekas yang aku pilih adalah tempurung/batok kelapa, kaleng cat bekas, kaleng cat plastik bekas ukuran besar dan kecil, botol bir bekas, dan alat musik melodinya adalah pianika.

Barang-barang bekas ini tidak ada yang dibeli sama sekali melainkan diminta maupun dipinjam dari warung, diambil dari pasar tradisional, diminta dari tetangga, dan pianika adalah kepunyaan anak-anak sendiri. Aku juga harus berterima kasih kepada ko-biyan, senior aku yang udah mencari hampir seluruh barang bekas kebutuhan perkusi. Serta kak Teguh dan kak Fatra yang selalu bantu aku buat ngajar anak-anak dan bahkan mereka juga ngasih ide buat ketukan kaleng cat hampir pada seluruh lagu.

Alhamdulillah saat mengajar anak-anak aku hampir tidak menemukan kendala karna anak-anak Rumah Jendela sangat rajin. Bayangkan saja, aku bilangnya latihan jam 1 siang dia udah lebih dulu berkumpul dan latihan sendiri jam 12 siang. Mereka anak-anak yang rajin dan bersemangat, aku sayang sama mereka karna nurut dan patuh sekali, mereka mempunyai kemauan yang keras andai saja orang-orang tahu,ucapku dalam hati. Kendala yang aku rasakan adalah ternyata tidak semua anak itu mengerti musik, bahkan sampai aku ajarkan berkali-kali sampai bosan tempo ketukan saja mereka tidak bisa membedakan seolah-olah mereka hanya memukul tempurung dan kaleng cat saja. Tapi berkat kerja keras mereka, pada saat tampil, hanya sedikit sekali kesalahan dalam memainkan melodi ritme musik.

Dua hari menjelang penampilan kami di CFD Dago, aku dan anak-anak mengecat tempurung/batok kelapa dengan cat minyak agar kelihatan lebih menarik. Kak Fatralah yang mencampur cat dengan thinner dan kemudian membebaskannya kepada anak-anak untuk membentuk kreasi warna ditempurung mereka masing-masing, mereka tampak bahagia sekali.


Pada hari Minggu kami tampil, anak-anak di berangkatkan dari desa Carik, Cibaduyut menggunakan angkot yang kami sewa jam 6 pagi. Mereka sampai dan kemudian makan pagi bersama dulu sebelum perform. Kami kakak-kakak Rumah Jendela sudah Stand By di CFD sejak jam 5 pagi untuk nge-tag tempat, karna maklum memang, disini sangat ramai dan kami takut kehabisan tempat.


Alhamdulillah Penampilan kami cukup menghipnotis penonton dan kami mendapat banyak perhatian dan pertanyaan seputar Rumah Jendela bagaimana menjadi volunteer, apa itu rumah jendela, dan bagaimana cara memberikan donasi buku maupun donasi lainnya. Kami memberikan Brosur tentang komunitas kami, bahkan ada salah satu alumni ITB memberikan netbook nya untuk anak-anak dipakai dalam proses belajar, uang yang kami dapatkan saat perform juga akan dibelikan dalam bentuk buku yang akan kami taruh diperpustakaan kami ini.

Kalau mau lihat video perkusinya seperti apa dengan barang bekas ini bisa dilihat via You tube : http://www.youtube.com/watch?v=K-g8DFJ0Yp0

Kakak-kakak Rumah Jendela bersama anak-anak Rumah jendela sesaat setelah penampilan berakhir :


Mudah-mudahan untuk penampilan selanjutnya kami lebih bagus lagi, dan aku juga punya cita-cita bisa ngajar perkusi lagi tingkat provinsi buat anak-anak :) bermimpi boleh kan ya? :)


Minggu, 26 Mei 2013

ESO Concert 2013 "The Journey Trough Symphony"

Upgrading Rumah Jendela

Lokasi : Villa jayagiri, Lembang, Bandung

Upgrading Rumah Jendela

Lokasi : Villa jayagiri, Lembang, Bandung

Doa Terdalam Wanita diumur 21 Tahun

InsyaAllah jodohku adalah orang yang mau menerimaku apa adanya. Yang mengkiblatkan pandangannya untuk setia kepada satu orang saja. Yang tanpa menuntut banyak atas kekuranganku dan membandingkannya dengan kelebihan berjuta orang lain disana. Dan karna ia memilihku bukan karna tidak ada orang lain lagi di muka bumi ini,tetapi karna memang ia telah memilihku untuk menjadi bagian dari hidupnya.

Jumat, 08 Maret 2013

Masak Rainbow Banana bersama Kemuslimahan Gamus

Hari jum'at jam 11 - 12.30 kita selalu mengadakan program rutin namanya "Keputrian". Keputrian ini adalah bentuk kegiatan perkumpulan wanita untuk berbagai macam rangkaian kegiatan yang digilir tiap minggunya seperti sharing mengenai suatu topik yang sedang hangat, pengajian dan tahfiz, masak-memasak hingga olahraga keputrian bersama.

Jum'at kali ini ada yang berbeda dikarenakan kita masak-masak "Rainbow banana". Semua anggota akhwat Gamus IMT datang datang dan ikut meramaikan serta makan bersama mulai dari angkatan 2009, 2010, 2011 dan 2012.

Rainbow Banana ini merupakan Pisang yang dilumuri coklat yang telah di tim dan kemudian di taburi meses warna warni. Serunya itu kalau ada Fatimah, Uya, Feni dan Himsa yang Kocak bikin suasana jadi hingar bingar.

Ini sharing dokumentasinya :D



pengurus Gamus beserta Staff :D



Saat lagi masak Nge-tim coklat untuk dilumuri ke pisang