Tampilkan postingan dengan label Event. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Event. Tampilkan semua postingan

Jumat, 08 Maret 2013

Rumah Jendela, Desa Carik, Cibaduyut

Rumah Jendela ini adalah kegiatan sosial yang bergerak dibidang Taman Baca Masyarakat (TBM) yang diasosiasikan awalnya oleh Askaf (Ashabul Kahfi) Politeknik Telkom yang tergabung pula dengan ikatan Dosennya. Kemudian seiring berjalannya kegiatan, Rumah jendela terpisah dari Askaf sebagai kegiatan independen yang rencananya akan diperluas jaringannya se kota Bandung. Sedangkan saya sendiri baru bergabung sekitar bulan Januari 2013.

Kegiatan sosial ini awalnya dibangun oleh orang-orang pendahulunya yaitu Kak Abid, Kak Intan, Kak Niri, Kak Ika dan banyak lagi merupakan alumni dari BEM "kabinet Semut Rang-rang" angkatan 2009 di Politeknik Telkom, Bandung.

Dari namanya "Rumah jendela" sudah tegambar bentuk kegiatan sosial yang kami lakukan disini adalah kegiatan sosial melalui sebuah rumah dalam bentuk taman bacaan. Di carik, Cibaduyut ini awalnya Askaf mendapatkan sebuah tempat seperti Mushola lama yang dijadikan sebagai perpustakaan mini bagi masyarakat daerah ini.

Untuk buku yang kami berikan disini merupakan sumbangan dari segala lapisan masyarakat. Mulai dari Mahasiswa Telkom, sumbangan dosen hingga donasi lainnya yang berkenan memberikan buku bekas maupun barunya kepada kami untuk selanjutnya kami taruh pada rak yang sudah disiapkan untuk menaruh buku. Buku yang tersedia meliputi buku pengetahuan umum, sekolah dasar hingga atas, novel, bacaan, komik, fiqih dan beragam macam buku lainnya yang dapat mempertajam cakrawala ilmu pengetahuan.

Selain mengisi rak-rak buku kami yang masih belum penuh oleh buku, setiap minggunya kami mengadakan kegiatan kreatif lainnya yang dapat merangsang minat belajar anak-anak didaerah ini. Kami membuka sesi pengajaran keterampilan seperti lipat kertas origami, membuat dompet dari kain flanel, dan beragam keterampilan lainnya. Di bidang akademis, setiap minggunya kami juga mengajar mata pelajaran yang sesuai dengan kurikulum mereka secara sukarela untuk membangkitkan semangat dan minat mereka terhadap pengetahuan dan pendidikan.

Kegiatannya lainnya yang pernah kami bangun adalah masak-memasak bersama warga dan nonton bareng anak-anak di Carik, Cibaduyut. berikut ada beberapa dokumentasi rangkaian kegiatan kami :

Saat pertama kali Rumah Jendela dibangun, dan dirapihkan



Kegiatan Mingguan Rumah Jendela

Kamis, 14 Februari 2013

Aksi GMAI "Hijab Day" 14 Februari 2013

Alumni FSLDK Baraya ngadain event GMAI aksi damai yang melibatkan semua perhimpunan organisasi mahasiswa muslim yanga ada diBandung. Acara ini dilaksanakan tanggal 14 Februari 2013 yang bertepatan dg hari menutup aurat alias "Hijab Day". Event kali bertema "Ayo Berhijab" start dari mesjid Pusdai di jalan Diponegoro, Bandung hingga Ke mesjid Ukhuwah deket taman kota, Bandung. Sepanjang perjalanan itu kita membagikan jilbab gratis ke setiap wanita yang belum memakai bhijab + tutorial pemakaian jilbab yang syar'i, sedangkan untuk muslimah yang kita temui telah memakai jilbab kita berikan stiker dan pin bertema "Hijab Day" yang didesain menaraik dan lucu.

Di kegiatan kali ini aku ngajakin Yunia, si kembar siam aku ditempat magang, soalnya kita selalu dempet kalo kerja dan sering duduk di satu bangku berbarengan. Yunia memang awalnya agak aku ragukan untuk ikut acara ini soalnya dia sendiri memang kelihatannya kurang berminat dengan acara model beginian mengingat dia itu anaknya masih hedon, haha... Pagi2 aku sms yunia kalo mau ikut bawa jilbab putih, tapi lupa ngasih tau pake rok, haha... walhasil ternyata memang pesertanya disana semuanya memakai jilbab, baju maupun rok yang panjang. Yunia sempat ciut minder dan ingin balik aja kekantor kita yang kebetulan letaknya sebelahan dengan mesjid Pusdai. Melihat Yunia yang tampaknya tertarik, aku yakinkan untuk tetap ikut. Untungnya mereka semua menyambut kedatanagan kami dengan welcome dan tidak mempermasalahkan pakaian harus rok :). Ga nyangka, ternyata Yunia senang sekali dengan kegiatan ini sampai-sampai gak berhenti tersenyum haru sepanjang perjalanan karna memang ini adalah bentuk kegiatan sosial yang menyenangkan :). Testimoni Yunia sendiri adalah "Res, makasi ya udah ngajakin ini tuh pengalaman berharga buat gue... tapi lain kali bilang pakaiannya ya supaya engga saltum, haha". Sebenernya ga ada yang masalah dengan cara berpakaian Yunia sendiri, karna dia tetap berhijab dan tidak memakai celana ketat, tapi berhubung peserta disana semuanya memakai pakaian yang cukup panjanbg, dia jadi minder. Tapi itu semua melebur bersama kebersamaan kita dengan Mahasiswa LDK lainnya yang sangat ramah dan bersahabat.

Rasa haru dan bahagia terasa saat kita membagikan Jilbab gratis kepada pedagang jalanan yang memang kelihatannya kurang mampu dan mereka sangat senang menerimanya :D. Aku dan Yunia sangat menikmati kegiatan ini, hingga di akhir acara kita berdua tak berhenti tersenyum dan tertawa hingga kembali ke Mesjid Pusdai lagi :)
Terima Kasih Yunia, udah bikin event kali ini terasa lebih menyenangkan. Makasi pantat kembar siamku :)

Minggu, 30 Desember 2012

Mulai dari LO Artis, Dummy hingga Logistik saat HUT Trans Corp. 15 Desember 2012

Sebagai anggota transmania, kita disini mendapat kesempatan untuk ikut andil membantu Crew Trans Corp. dalam menyusun rangkaian acara HUT Trans 15 desember 2012 lalu. Setiap orang memilih untuk menjadi bagian yang ia inginkan dalam event ini.

Hal yang paling menyenangkan saat menjadi anggota Transmania bandung adalah menambah teman, wawasan dan pengalaman tentunya. Disini, kami terdiri dari berbagai universitas bahkan sma sekota bandung. Tapi kebanyakan disini adalah Mahasiswa mulai dari Maranatha, Unpar, Unpad, ITB, Polban, Institut Manajemen Bandung, Politeknik Telkom hingga Poltekes Bandung. Kita jadi bisa kenal satu sama lain, dekat, asyik dan bergembira.

Event yang paling seru itu memang saat HUT Trans Corp. 15 desember 2012 lalu. Beberapa dari kami tampak ada yang mondar-mandir LO artis Noah, Fade 2 black sampe Syahrini. Tapi disini kami semua menikmati, ada pula yang jadi Dummy seru2an di panggung lenggak lenggok jadi pengganti artis. Lain hal dengan Logistik, itu hanya untuk cowok yang tugasnya bantu2 crew angkat-angkat barang-barang.

We are Team! We are Family!! sebutan yang seru sekali :D kita juga bisa liat secara langsung bagaimana sih proses pembuatan event segede itu. Ternyata khusus untuk event ini, hampir 15.000 karyawan Trans Corp. dikerahkan untuk membuat big event ini. persiapannya sudah dari sebulan, ucap salah seorang Duta Transmania Bandung.

Saya sendiri merasa ini pengalaman yang unik karna kita bisa ikut andil dalam proses big event dan melihat secara langsung aura yang bersinar dari para crew atas big event yang mereka buat terlaksana dengan baik.

Transmania Bandung : we are here because we love you Trans TV :D

Dokumentasi saat Pra-event :

Rapat dan makan bersama di backstage

 Foto-foto dulu dong :D


Kameramen melakukan pengecekan dan penyetelan kamera untuk Hari H

 Desain Panggung telah selesai sejak H-3
Didepan Panggung Pra-event

Pengecekan Audio samping Panggung
Saat menunggu teman-teman lain yang jadi Dummy di panggung

Curi-curi kesempatan foto sama Desta yang lagi nganggur Syutting :D

Menyempatkan naik salah satu wahana di Trans Studio bandung secara Gratis :D

 Suasana saat Gladi Resik H-2 Event
See you All at Transmania next event :D


Transmania nonton bareng HUT Trans di TSB


                “Res,Dimana? Bawa payung ya aku tunggu di simpang…” itulah kata-kata yang langsung aku dengar dari Maya saat telfon aku angkat. Today is the day! Bisikku dalam hati. Hari ini adalah hari yang mengesankankan buatku karna ini pertama kalinya untukku menonton secara Live konser Ulang Tahun dengan banyak Band dan penyanyi lainnya yang akan manggung hari ini di Trans Studio Bandung.
                Sejak pagi aku menantikan sore hari dimana aku bersama empat teman sekelasku yang juga anggota Transmania Bandung berangkat menuju Trans Studio Bandung. Telfon berdering untuk kedua kalinya, tetapi kali ini tertulis nama Uwe “Res, kamu dimana? Katanya mau bareng” ucap uwe “iya we, bentar lagi ya, aku gak bisa langsung kesana,10 menit lagi deh ya, acaranya baru selesai nih aku gak enak sama  panitia acara Telkom Mengajar lain kalau langsung pulang” balasku seraya kututup telfonnya karna sedang ada penyerahan piala kepada peserta lomba Telkom Mengajar.
                Hari ini sangat sibuk dan melelahkan, tapi tak membakar keinginanku untuk tetap pergi kesana menonton HUT Trans TV yang kesebelas. Aku mulai gelisah, waktu di arlojiku yang bewarna hitam ini telah menunjukkan pukul 15.50 . Mereka pasti sudah menunggu, bisikku dalam hati. Padahal waktu yang kujanjikan untuk berangkat adalah pukul 15.30.
                Sekitar pukul 16.10 aku langsung pamit memohon izin untuk tidak ikut rapat evaluasi, dengan setengah berlari menuju ke kosan uwe. “reess…kemana aja sih? Ditelfon dimatiin mulu, kita telat nih, emangnya gak macet? Ntar kalo kita telat maneh yang bayarin masuknya” celetuk Maya. “aduh.. maaf banget ya telat, naik taksi aja yuk, jangan naik angkot ntar gak keburu, aku bayarin deh ya sebagai permintaan maaf telat, hehe” balasku. Untung sekali di hari minggu ini ada taksi yang kebetulan lagi mangkal didepan kosannya uwe sehingga kami datang tepat waktu pukul 15.00 di depan Trans Studio sebelum pembagian seragam Transmania.
                Aku berdiri didepan cermin toilet umum Trans Mall, melihat baju baruku yang bertuliskan “Transmania ; komunitas pecinta Trans TV” dengan merasa bangga. Setelah berganti baju, kami berkumpul dengan peserta beruntung lainnya menunggu saat memasuki panggung HUT Trans TV. Pukul  18.35 kulirik arlojiku kembali, pengunjung sudah mulai ramai memadati area. Sekitar pukul 19.00 saat acara hendak dimulai kami masuk ke bagian festival panggung outdoor meskipun pada saat itu hujan sempat membuat kita semua basah dan kedinginan. Berselang 18 menit kita menonton di festival outdoor, kami kembali berkumpul didepan Coffe Bean Trans Mall untuk briefieng bersama Duta Muda Transmania Bandung. Mereka mengabarkan bahwa ia harus menanyakan kepada crew apakah kita dapat menonton pada indoor atau tidak dikarenakan hujan. Kemudian kita semua pindah ke backstage untuk makan dan menunggu kabar selanjutnya dari Duta Muda Transmania Bandung.

                Pukul 23.00 kami masih menunggu bersama Transmania bandung lainnya dan pindah ke backstage luar menunggu hujan reda atau kami dapat berkesempatan menonton di dalam. Memang, karna pada saat itu hujan, beberapa stage yang tadinya outdoor jadi berpindah pada indoor. Beberapa dari kami banyak yang sudah pulang, tapi aku bersama dengan ke empat temanku lainnya tetap sabar menunggu di backstage “ini tuh event  seru yang jarang sekali ada” bisikku dalam hati. Itulah yang membuatku tak mengurungkan niat pulang walaupun saat itu aku benar-benar ngantuk dan rasanya hampir menyerah untuk menunggu. Karna suntuk, aku berjalan-jalan keluar dari backstage untuk melihat cuplikan tayangan HUT Trans TV melalui televisi yang dipasang diluar backstage. Tidak lama setelah aku berdiri sambil menonton bersama tiga orang transmania lainnya,  dua orang crew Trans TV menghampiri kami dan bertanya “Transmania lainnya mana?”, “ada didalam, tapi sebagiannya udah pada pulang” jawabku. “kalian udah bisa masuk kedalam, Pak Chairul Tanjungnya minta anak-anak Transmania disuruh masuk aja kedalam” sebut salah satu crewnya kepada kami. Aku langsung setengah berlari masuk menuju backstage dan mengabarkan teman-teman lainnya “ayooo kita jadi nonton indoor, move on!” teriakku. Kemudian kedua crew tadi menjelaskan ulang kepada Transmania lainnya bahwa kita sudah bisa masuk di festival  indoor. Saat memasuki pintu depan Trans Studio, telah Nampak cetar membahananya lampu sorot panggung HUT Trans TV itu dan kemegahan panggungnya. Disana, kami bertemu pak Chairul Tanjung dan para Transmania Bandung berfoto bersama beliau. Sungguh kesempatan yang langka sekali bertemu dengan penulis buku “Si anak singkong” itu sebutku dalam hati. Diam-diam aku tersenyum puas.

                Dari dekat, panggungnya di desain sangat atraktif dengan perpadanan lampu sorot yang unik. Seru sekali, kami para Transmania Bandung bernyanyi bersama dibawah panggung festival dengan suka cita rasa haru dan bahagia bahwa kesabaran kami berbalas manis. Wajar saja awalnya kami sempat kesulitan masuk dikarenakan penonton yang sangat membludak di kawasan ini dan kami merasa sangat beruntung bisa menonton event yang semarak ini dengan ramainya anggota Transmania Bandung.


                Ada banyak band yang ditampilkan, mulai dari Noah, Sm*sh,  Fade 2 black dan penampilan penyanyi lainnya hingga Opera Van Java tampil untuk menyemarakkan suasana di hari ulang tahun Trans TV ini. Para Transmania yang begitu kocaknya bergandeng bersama saat menonton acara ini sambil berfoto bersama. Di akhir acara, sempat diadakan evaluasi oleh pak Chairul Tanjung dan ketua pelaksana acara HUT Trans TV dan kami diikutkan bersama ratusan crew lainnya disini. Dalam benakku terlintas keinginan setelah lulus ingin bekerjasama dengan Trans Corp menjadi crew juga disana karna menurutku setiap event yang mereka adakan sangat keren dan aku juga bangga saat ini aku tegabung sebagai anggota Transmania bandung. Pengalaman seru bersama Transmania bandung dan pengalaman seru di acara HUT Trans TV ini takkan terlupakan sebagai sebuah pengalaman dalam perjalanan hidupku.




Foto bersama keluarga besar Transmania Bandung bersama Crew Tans TV sesaat setelah acara selesai.