“Res,Dimana?
Bawa payung ya aku tunggu di simpang…” itulah kata-kata yang langsung aku
dengar dari Maya saat telfon aku angkat. Today is the day! Bisikku dalam hati.
Hari ini adalah hari yang mengesankankan buatku karna ini pertama kalinya
untukku menonton secara Live konser Ulang Tahun dengan banyak Band dan penyanyi
lainnya yang akan manggung hari ini di Trans Studio Bandung.
Sejak
pagi aku menantikan sore hari dimana aku bersama empat teman sekelasku yang juga
anggota Transmania Bandung berangkat menuju Trans Studio Bandung. Telfon berdering
untuk kedua kalinya, tetapi kali ini tertulis nama Uwe “Res, kamu dimana?
Katanya mau bareng” ucap uwe “iya we, bentar lagi ya, aku gak bisa langsung
kesana,10 menit lagi deh ya, acaranya baru selesai nih aku gak enak sama panitia acara Telkom Mengajar lain kalau
langsung pulang” balasku seraya kututup telfonnya karna sedang ada penyerahan
piala kepada peserta lomba Telkom Mengajar.
Hari
ini sangat sibuk dan melelahkan, tapi tak membakar keinginanku untuk tetap pergi
kesana menonton HUT Trans TV yang kesebelas. Aku mulai gelisah, waktu di
arlojiku yang bewarna hitam ini telah menunjukkan pukul 15.50 . Mereka pasti
sudah menunggu, bisikku dalam hati. Padahal waktu yang kujanjikan untuk
berangkat adalah pukul 15.30.
Sekitar
pukul 16.10 aku langsung pamit memohon izin untuk tidak ikut rapat evaluasi,
dengan setengah berlari menuju ke kosan uwe. “reess…kemana aja sih? Ditelfon
dimatiin mulu, kita telat nih, emangnya gak macet? Ntar kalo kita telat maneh
yang bayarin masuknya” celetuk Maya. “aduh.. maaf banget ya telat, naik taksi
aja yuk, jangan naik angkot ntar gak keburu, aku bayarin deh ya sebagai
permintaan maaf telat, hehe” balasku. Untung sekali di hari minggu ini ada
taksi yang kebetulan lagi mangkal
didepan kosannya uwe sehingga kami datang tepat waktu pukul 15.00 di depan
Trans Studio sebelum pembagian seragam Transmania.
Aku
berdiri didepan cermin toilet umum Trans Mall, melihat baju baruku yang
bertuliskan “Transmania ; komunitas pecinta Trans TV” dengan merasa bangga.
Setelah berganti baju, kami berkumpul dengan peserta beruntung lainnya menunggu
saat memasuki panggung HUT Trans TV. Pukul
18.35 kulirik arlojiku kembali, pengunjung sudah mulai ramai memadati
area. Sekitar pukul 19.00 saat acara hendak dimulai kami masuk ke bagian
festival panggung outdoor meskipun
pada saat itu hujan sempat membuat kita semua basah dan kedinginan. Berselang 18
menit kita menonton di festival outdoor,
kami kembali berkumpul didepan Coffe Bean Trans Mall untuk briefieng bersama Duta Muda Transmania Bandung. Mereka mengabarkan
bahwa ia harus menanyakan kepada crew
apakah kita dapat menonton pada indoor atau
tidak dikarenakan hujan. Kemudian kita semua pindah ke backstage untuk makan dan menunggu kabar selanjutnya dari Duta Muda
Transmania Bandung.
Pukul
23.00 kami masih menunggu bersama Transmania bandung lainnya dan pindah ke backstage luar menunggu hujan reda atau kami
dapat berkesempatan menonton di dalam. Memang, karna pada saat itu hujan,
beberapa stage yang tadinya outdoor jadi berpindah pada indoor. Beberapa dari kami banyak yang
sudah pulang, tapi aku bersama dengan ke empat temanku lainnya tetap sabar
menunggu di backstage “ini tuh event
seru yang jarang sekali ada” bisikku dalam hati. Itulah yang membuatku
tak mengurungkan niat pulang walaupun saat itu aku benar-benar ngantuk dan
rasanya hampir menyerah untuk menunggu. Karna suntuk, aku berjalan-jalan keluar
dari backstage untuk melihat cuplikan
tayangan HUT Trans TV melalui televisi yang dipasang diluar backstage. Tidak lama setelah aku berdiri
sambil menonton bersama tiga orang transmania lainnya, dua orang crew
Trans TV menghampiri kami dan bertanya “Transmania lainnya mana?”, “ada
didalam, tapi sebagiannya udah pada pulang” jawabku. “kalian udah bisa masuk
kedalam, Pak Chairul Tanjungnya minta anak-anak Transmania disuruh masuk aja
kedalam” sebut salah satu crewnya kepada kami. Aku langsung setengah berlari
masuk menuju backstage dan
mengabarkan teman-teman lainnya “ayooo kita jadi nonton indoor, move on!” teriakku. Kemudian kedua crew tadi menjelaskan
ulang kepada Transmania lainnya bahwa kita sudah bisa masuk di festival indoor. Saat memasuki pintu depan Trans
Studio, telah Nampak cetar membahananya lampu sorot panggung HUT Trans TV itu
dan kemegahan panggungnya. Disana, kami bertemu pak Chairul Tanjung dan para
Transmania Bandung berfoto bersama beliau. Sungguh kesempatan yang langka
sekali bertemu dengan penulis buku “Si anak singkong” itu sebutku dalam hati.
Diam-diam aku tersenyum puas.
Dari
dekat, panggungnya di desain sangat atraktif dengan perpadanan lampu sorot yang
unik. Seru sekali, kami para Transmania Bandung bernyanyi bersama dibawah
panggung festival dengan suka cita rasa haru dan bahagia bahwa kesabaran kami
berbalas manis. Wajar saja awalnya kami sempat kesulitan masuk dikarenakan
penonton yang sangat membludak di kawasan ini dan kami merasa sangat beruntung
bisa menonton event yang semarak ini
dengan ramainya anggota Transmania Bandung.
Ada
banyak band yang ditampilkan, mulai dari Noah, Sm*sh, Fade 2 black dan penampilan penyanyi lainnya
hingga Opera Van Java tampil untuk menyemarakkan suasana di hari ulang tahun
Trans TV ini. Para Transmania yang begitu kocaknya bergandeng bersama saat
menonton acara ini sambil berfoto bersama. Di akhir acara, sempat diadakan evaluasi oleh pak Chairul Tanjung dan
ketua pelaksana acara HUT Trans TV dan kami diikutkan bersama ratusan crew
lainnya disini. Dalam benakku terlintas keinginan setelah lulus ingin
bekerjasama dengan Trans Corp menjadi crew
juga disana karna menurutku setiap event
yang mereka adakan sangat keren dan aku juga bangga saat ini aku tegabung
sebagai anggota Transmania bandung. Pengalaman seru bersama Transmania bandung
dan pengalaman seru di acara HUT Trans TV ini takkan terlupakan sebagai sebuah
pengalaman dalam perjalanan hidupku.
Foto bersama keluarga besar Transmania Bandung bersama
Crew Tans TV sesaat setelah acara
selesai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar